Hari Raya Nyepi – Hari Suci Bagi Umat Hindu
Hari Raya Nyepi – Hari suci umat Hindu, Nyepi, menjadi salah satu hari sakral yang penuh dengan rangkaian adat dan peraturan. Di Indonesia sendiri, mayoritas penganut agama Hindu ada di Bali. Yang mana membuat hari raya Nyepi menjadi suatu perayaan besar penuh makna dan berkesan unik di pulau dewata tersebut. Alhasil hari Nyepi pun dinanti setiap tahunnya.
Namun tahukah Anda bahwa banyak sekali nilai, adat, peraturan, dan aktivitas unik di hari suci tersebut? Sama seperti hari besar lainnya di Indonesia, terdapat beberapa hal yang wajib dilakukan penganut agama Hindu. Beberapa hal tersebut berkaitan dengan kepercayaan dan adat istiadat setempat.
Di saat perayaan Nyepi, Bali berubah bak sebuah pulau sepi. Hal ini karena kehidupan di Bali senantiasa terhenti dan sunyi seharian penuh. Hiruk pikuk dan kegiatan sehari hari yang berlangsung dibatasi, kecuali pada objek atau fasilitas vital seperti rumah sakit dan fasilitas publik lainnya. Hilang sudah gemerlap lampu disko dan keramaian area wisatanya.
Namun kegiatan hari agama Nyepi ini juga banyak dijadikan ajang menikmati Paket Wisata Bali bagi yang ingin merasakan kesunyian di Bali.
Lantas sebenarnya apa yang membuat hari ini begitu istimewa? Apa yang menjadi sejarah dan dasar akan segala adat serta aturan yang diberikan? Agar Anda tidak kaget dengan perubahan 180ᵒ dari pulau wisata tersebut, simak beberapa ulasan penting mengenai pengertian, rangkaian adat, hingga aturan yang diberikan di hari tersebut.
Apa Pengertian Dan Kapan Hari Nyepi Berlangsung ?
Hari raya nyepi adalah hari besar yang didasarkan pada penanggalan kalender Saka. Dalam artian lain, hari Nyepi adalah tahun baru saka yang merupakan hari besar bagi kaum Hindu. Terutama di Bali, yang mana mayoritas masyarakatnya menganut agama Hindu. Di hari besar ini pula, masyarakat mengadakan beberapa adat dan aturan unik.
Pada dasarnya, tahun baru ini diartikan sebagai hari pembaharuan, kebangkitan, toleransi, atau kebersamaan, dan kedamaian. Yang kemudian dirayakan dengan beberapa rangkaian acara Nyepi selama 24 jam. Hal ini karena umat hindu mempercayai bahwa hari baru ini dipandang bersih dan suci awal memulai lembaran hidup baru. Karena itulah, Nyepi pun diberlakukan.
Kapan tepatnya hari raya ini jatuh setiap tahunnya (kalender Masehi) tidak akan sama, hal ini karena menggunakan kalender Saka. Bahkan, Nyepi pun jatuh bukan pada bulan pertama setiap tahunnya. Namun jatuh di bulan kesepuluh atau kedasa, yakni sehari setelah bulan baru kesembilan. Biasanya Nyepi akan berada di bulan Maret atau April di kalender Masehi.
Apa Saja Rangakaian adat Yang Dilakukan Para Penduduk Bali?
Melasti Atau Melis
Meski nyepi dikenal dengan hari yang sepi, hari raya Hindu ini juga diikuti dengan rentetan aktivitas adat. Yang pertama adalah Melasti atau upacara adat yang dilakukan selambat lambatnya pada Tilem Sore (sebelum nyepi). Tujuan dari acara hari raya Nyepi ini adalah menyucikan Bhuana alit atau alam manusia dan Bhuana Agung atau alam semesta.
Kegiatannya sendiri dilakukan di sumber air suci campuan, kelebutan, patirtan, dan segara. Dalam kata lain, dilakukan atau diarak ke danau, laut, atau sungai. Proses penyucian pratima peralatan upacara, dan sarana yang dimaksud adalah simbol dewa/Bhatara untuk memuja Sang Hyang Widhi Wasa (sebutan Tuhan umat hindu).
Pengrupukan, Tawur Kesanga Atau Tawur Agung
Disebut juga dengan tawur, arti dari acara atau rangkaian aktivitas ini kurang lebih adalah saur (bahasa Jawa). Maksud dari tawur adalah melunasi utang, yang mana tampak dari beberapa catus pata atau perempatan desa dan pemukiman yang diberi sesajen caru atau arak arakan ogoh ogoh yang berarti keseimbangan.
Seperti namanya, tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan alam semesta dan diri manusia dari gangguan sosok makhluk jahat (bhuta kala). Pemberian sesajen dan arak arakan ogoh ogoh (sebagai simbol Bhuta Kala) pun dilakukan di malam hari dan diakhiri dengan pembakaran ogoh ogoh tersebut.
Amati Geni atau nyepi
Di hari raya nyepi atau setelah matahari terbit maka seluruh umat Hindu akan merayakan hari besar tersebut. Ketika merayakan nyepi, umat hindu tidak melakukan aktivitas dan bepergian. Bahkan saat ini dikenal dengan amati geni atau pantangan wajib untuk menyalakan api, yang mana mencakup lampu dan juga aktivitas. Tujuannya adalah untuk mengendalikan diri dari hal yang mencemarkan badan.
Catur Bratha Penyepian
Setelah 24 jam melakukan nyepi dan Amati geni, maka masuk ke hari selanjutnya dimana umat Hindu bebas menyalakan api atau Ngembak geni. Di hari baru ini pula aktivitas umat hindu didahului dengan mesima krama di lingkungan keluarga. Maksudnya adalah saling mengunjungi, memaafkan, dan saling bertemu dengan keluarga, warga, dan teman.
Aktivitas saling memaafkan ini disebut Yadnya yang dilaksanakan untuk mencapai kebenaran dari kesalahan dan kekhilafan. Aktivitas ini biasanya menjadi penutup rangkaian adat hari Nyepi. Namun terdapat pula kegiatan menghaturkan bhakti dan pemujaan ke balai agung atau pura desa di setiap pakraman setelah selesai atau kembali dari Mekiyis.
Seperti Apa Peraturan Yang Wajib Ditaati Saat Hari Nyepi?
Seperti yang disebutkan bahwa di hari raya nyepi semua aktivitas dihentikan. Tidak hanya untuk umat Hindu atau warga lokal Bali, namun seluruh penghuni Bali pun ikut terdampak. Di hari tersebut, terdapat peraturan lokal yang berlaku selama 24 jam mulai dari jam 6 pagi hingga jam 6 esok harinya. Peraturan ini pun berlaku untuk aktivitas wisata.
Beberapa peraturan yang wajib diikuti adalah Amati geni atau tidak menyalakan api atau lampu dan tidak mengumbar hawa nafsu. Amati lelungan adalah larangan bepergian dan lebih berfokus untuk mawas diri di rumah. Terdapat pula amati karya yakni tidak bekerja atau berkegiatan fisik, dan juga amati lelanguan yakni larangan bersenang senang atau rekreasi.
Apakah Seluruh Aktivitas Wisata Dimatikan Di Hari Nyepi?
Sebagai upaya dan bentuk toleransi kepada umat hindu di hari Nyepi, wisatawan dan umat beragama lainnya pun diharap untuk menghormati aturan tersebut. Beberapa dapat ikut melaksanakan atau setidaknya menghargai dengan tidak membuat keributan dan melanggar ketertiban. Hal ini pun berlaku pada aktivitas wisata dan hiburan di seluruh pelosok Bali.
Hotel, bandara, hingga area wisata lainnya akan memberikan himbauan serupa dan berhenti beraktivitas. Bandara internasional Ngurah Rai akan tutup total, sehingga pengunjung disarankan untuk datang 1 hari sebelum atau setelah nyepi. ATM dan tujuan wisata pun akan tutup di hari raya Nyepi. Hotel akan membatasi layanan, namun pengunjung masih bisa beraktivitas di dalam hotel.
Layaknya hari besar atau hari raya lainnya di Indonesia, Nyepi memiliki tatanan peraturan dan adat yang cukup menarik untuk dipahami. Mengingat bahwa hari Nyepi ini adalah hari suci bagi umat hindu, jangan kaget betapa agung dan antusiasnya warga Bali untuk merayakannya. Tak heran pula jika banyak yang menanti hari besar tersebut setiap tahunnya.