CALL CENTER 24 JAM : +62 821 400 78097

7 Aturan di Bali yang Harus Wisatawan Ketahui

7 Aturan di Bali yang Harus Wisatawan Ketahui – Datang ke satu lokasi atau tempat yang masih asing harus menjaga sopan santun dan tidak boleh sembrono. Baik dalam berucap atau pun melakukan tindakan yang dilarang oleh adat istiadat setempat. Termasuk pada saat kalian ingin datang menikmati paket tour Bali.

Ada sejumlah aturan yang di tetapkan oleh masyarkat Bali terkait dengan adat istiadat untuk selalu ditaati oleh wisatawan saat berkunjung. Aturan ini semata-mata untuk menjaga kenyamanan wisatawan sendiri ketika menikmati liburan.

7 Aturan di Bali
@rumahpenglipuran

Pulau Bali selalu menyuguhkan beragam destinasi tempat wisata yang tidak pernah ada habisnya. Namun, dibalik keindahan panorama alam yang dihadirkan oleh tempat-tempat wisata di Bali ternyata memiliki aturan dan larangan yang mesti di patuhi.

Ini tidak hanya berlaku untuk semua para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Namun sangat dipatuhi oleh masyarakat setempat. Lantas, apa saja aturan di Bali yang harus wisatawan ketahui? Simak yuk agar perjalanan liburan bersama keluarga atau dengan teman-teman menjadi semakin nyaman.

Inilah 7 Aturan di Bali yang Wajib Wisatawan Pahami

Supaya kalian merasa lebih nyaman saat menikmati liburan di Bali. Cobalah untuk mengenal lebih dekat tentang aturan dan larangan yang ditetapkan sebelum mengunjungi tempat-tempat wisata populernya. Informasi ini memiliki tujuan yang baik untuk semua para wisatawan domsetik atau pun mancanegara.

Pasalnya, Bali terkenal sekali dengan kebudayaan dan adat istiadanya yang sangat kental. Sehingga harus kalian pahami lebih dalam sebelum melakukan perjalanan liburan ke Bali. Karena pada hari besar tertentu juga kerap mewajibkan wisatawan untuk menaati aturan yang ditetapkan. Simak yuk, informasi selengkapnya :

1. Pada Waktu Sedang Cuntaka

Cuntaka merupakan istilah atau penganti kata untuk seorang wanita yang sedang mengalami menstruasi bagi masyarakat Bali. Keadaan yang tidak suci ini diartikan sebagai kondisi kurang baik untuk mengunjungi tempat-tempat sakral di Bali.

Untuk para wanita yang kebetulan sedang memasuki fase datang bulan, maka jangan sekali-kali memberanikan diri untuk datang ke pura atau lainnya. Tempat suci ini, memberikan peringatan keras bagi wanita yang sedang mengalami fase cuntaka.

Dipercaya oleh masyarakat bali, saat pantangan ini dilanggar oleh wanita yang menstruasi. Ada hal-hal negative atau buruk yang mungkin bisa dialami. Jadi perhatikan dengan baik pantangan tersebut sebelum hal tidak diinginkan bisa kalian rasakan selama liburan di Bali, khususnya bagi para wanita haid.

Baca juga : Paket Tour ke Bali.

2. Hari Raya Nyepi

Aturan yang tidak dapat kalian langgar saat liburan di Bali adalah pada saat hari Raya Nyepi. Pemerintah setempat atau tokoh masyarakat Bali, memberikan larangan kepada seluruh wisatawan atau masyarakat untuk melakukan aktifitas selama hari Raya Nyepi berlangsung.

Termasuk memberikan aturan larangan beraktifitas diluar rumah, menyalakan lampu, atau melakukan kegiatan lainnya. Jika kalian sampai membuat kegaduhan, maka bisa terkena sanksi adat setempat yang disesuaikan dengan awig desa.

7 Aturan di Bali
@puradalemtohjaya

Pastikan saat kalian di Bali pada saat perayaan hari Raya Nyepi, cobalah untuk tetap berada di penginapan atau dalam rumah saja. Ketika memang tidak ingin menghabiskan waktu seharian di dalam rumah atau di hotel hanya untuk berdiam, kalian jangan berkunjung saat memasuki hari Raya Nyepi.

Baca juga : Paket Bulan Madu Bali.

3. Pakaian Saat Datang ke Pura

Selanjutnya aturan di Bali yang harus wisatawan ketahui adalah soal pakaian saat datang ke Pura. Masyarakat Bali tekenal sangat kental dalam menjunjung adat dan budaya setempat. Pada saat kalian mengunjungi tempat suci atau tempat wisata tertentu harus mematuhi aturan yang suda ditetapkan.

Termasuk soal pakaian yang akan kalian pakai untuk mengunjungi Pura di Bali. Seluruh wisatawan atau pengunjung harus menggunakan kemben yang terikat ke pinggang saat mendatangi tempat-tempat suci. Saat kalian tidak mau ikuti aturan pakaian yang sudah ditetapkan, maka jangan harap bisa masuk.

7 Aturan di Bali
@nataliaadnyani_

Masyarakat setempat tidak akan pernah segan untuk menegur kalian jika melanggar aturannya. Dengan tetap mengikuti aturan maupun larangan yang berlaku di Bali. Perjalanan liburan kalian jelas terasa nyaman dan tidak mengecewakan.

Baca juga : Sewa Mobil di Bali.

4. Ucapan Atau Kata-Kata Saat Berada di Tempat Suci

Saat kalian datang ke tempat-tempat suci yang ada di Bali, maka harus selalu menaati aturan yang ada ditetapkan termasuk dalam ucapan, etika, dan tingkah laku. Jangan sekali-kali mengucap kata-kata kasar, jorok atau kurang sopan saat mengunjungi tempat suci agar tidak memicu ketidaknyamanan.

Selain perkataan yang harus kalian jaga dengan baik dan sopan. Perilaku atau tindakkan juga harus diperhatikan dengan tetap mematuhi larangan yang ditetapkan. Seperti tidak dizinkan naik ke bangunan suci atau melakukan perbuatan yang dinilai tercela oleh masyarakat Bali.

Ketika langgaran yang dibuat sampai kalian langgar, masyarakat setempat percaya jika ada hal buruk akan terjadi pada dikehidupan kalian. Jadi tetaplah menjaga kesopanan dan selalu memiliki etika baik saat berada di kawasan pura atau tempat-tempat suci lainnya selama liburan di Bali.

Baca juga : Daftar Objek wisata di Bali.

5. Etika Saat Upacara Keagamaan

Banyak wisatawan lokal atau mancanegara yang terarik berkunjung ke Bali tidak hanya ingin menikmati panorama alamnya saja. Namun karena satu alasan lain seperti ingin menyaksikan upacara keagamaan masyarakat setempat.

Upacara keagamaan ini memang terlihat sangat menarik di mata para wisatawan. Namun untuk kalian yang ingin menyaksikan acara tersebut alangkah baiknya untuk memahami aturannya. Dengan mengetahui itu semua, kalian bisa melihat upacara yang berlangsung lebih nyaman dan aman.

Larangan yang tidak boleh kalian langgar adalah jangan pernah berucap kasar atau mengumpat, menekkan klakson. Walau pun di jalan raya terjadi kemacetan yang sangat padat oleh kendaraan saat prosesi upacara berlangsung.

7 Aturan di Bali
@deeandian

Jangan pernah sekali-kali untuk melakukan tindakkan cerobih atau pun sampai memaki dan menekkan klakson berulang-ulang. Sebab proses yang sedang berlangsung adalah upacara keagamaan sakral. Kalian harus menghormati proses tersebut dan tetaplah menikmatinya dengan suasana damai.

Baca juga : Paket Tour ke Lombok.

6. Larangan Menginjak Sesajen

Saat berlibur di Bali pastikan untuk selalu memperhatikan jalan yang kalian lewati. Sebab ada pantangan atau larangan yang tidak oleh dilanggar oleh siapapun yaitu menginjak sesajen. Coba kalian perhatikan dengan seksama saat tiba di Bali akan menjumpai banyak sesajen yang sering diletakkan tertentu.

Misalnya pada area trotoar, pinggir jalan, depan toko, hingga depan rumah. Jadi selalu perhatikan langkah kalian untuk tidak menginjak sesajen tersebut agar tidak bermasalah. Jangan sampai liburan yang menyenangkan jadi petaka untuk kalian rasakan saat berada di Bali.

Baca juga : Paket Nusa Penida.

7. Tidak Boleh Menyalakan Flash Kamera

Satu lagi, aturan di Bali yang harus wisatawan ketahui adalah jangan menggunakan flash kamera untuk mengabadikan foto disembarang tempat. Sebaiknya kalian harus tahu kapan waktu pas atau lebih tepatnya agar tidak menimbulkan masalah.

Contoh larangan mengabadikan foto dilarang menggunakan flash di Bali adalah pada saat mengambil foto orang-orang yang sedang melakukan aktifitas sembahyang. Selain aturan kamera yang tidak boleh menggunakan flash, kalian juga tidak diperbolehkan duduk lebih tinggi dari pada sesajen di area pemangku upacara.

Baca juga : Tempat Melihat Sunrise di Bali.

Demikianlah 7 Aturan di Bali yang wajib para wisatawan pahami agar liburan anda tidak menjadi malapetaka.

Reikha Jouliani
Reikha Jouliani
Fulltime penulis cerita indah liburan bersama kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *