Candi Prambanan dan Daya Tarik yang Luar Biasa
Candi Prambanan – Bukan rahasia lagi bila Candi Prambanan menjadi salah satu daya tarik bagi turis yang berkunjung ke Jawa tengah. Sebagai salah satu candi terbesar di Indonesia, candi ini menjadi salah satu ikon wisata yang sangat ternama di kalangan turis domestic dan mancanegara.
Perkiraan pembangunan candi ini adalah di abad ke 9. Saat itu, Raja Balitung Maha Sambu yang memerintah kerajaan Hindu ini. Fakta ini terbukti pada Prasasti Syiwagrha yang saat ini ada di Museum Nasional, Jakarta. Prasasti ini sempat ditemukan di sekitar candi tersebut dimana prasasti tersebut mencantumkan tahun 778 Saka atau kurang lebih 800 tahun sesudah Masehi.
Candi Prambanan dan Latar Belakang serta Legenda yang Menyertainya
Prambanan adalah salah satu candi tempat wisata di kota Yogyakarta. Memang, kota ini menjanjikan banyak tempat wisata. Namun demikian, Prambanan masih belum terkalahkan. Hal ini karena candi yang satu ini memiliki kecantikan eksotis dengan latar belakang sejarah yang unik.
Akses menuju candi ini juga tidak terlalu sulit karena hanya berjarak tak lebih dari 20 kilometer dari pusat kota Jogja. Namun, akses dari Bandara Yogyakarta International Airport cukup jauh yakni kurang lebih 60 kilometer. Tetapi, moda transportasi yang tersedia juga cukup mudah dimana turis dapat memilih Kereta Bandara YIA untuk menuju Stasiun Yogyakarta sebelum menaiki kereta Commuter Jogja-Solo dan melakukan pemberhentian di Stasiun Brambanan.
Daerah Istimewa Yogyakarta memang tidak hanya mengandalkan tempat wisata yang satu ini untuk menarik wisatawan. Namun, candi ini memiliki daya tarik luar biasa yang dapat menjaring jutaan wisatawan setiap tahunnya. Selain turis domestik, turis asing juga sangat tertarik dengan keunikan candi ini, terlebih ada ukiran relief yang mengelilingi candi.
Relief tersebut memang bukan sekedar ukiran biasa. Relief tersebut menceritakan tentang kisah legendaris dari tokoh Hindu ternama, yaitu Ramayana dan Krisna. Penelitian sejarah membuktikan bahwa Kerajaan Mataram Kuno di bawah pemerintahan Rakai Pikatan yang membangun candi ini.
Tetapi, pusat kerajaan sempat pindah ke daerah Jawa Timur saat proses pembangunan candi belum selesai. Alhasil, pembuatan candi ini tidak diteruskan. Terlebih, candi ini pun tertimbun material yang disebabkan letusan Gunung Merapi. Setelah itu, tidak ada lagi yang memperhatikan kelanjutan pembangunan candi ini dimana area ini menjadi kawasan hutan yang sangat rimbun.
Kemudian area Prambanan ini menjadi hutan lebat dan ditinggalkan sebelum akhirnya reruntuhan ditemukan setelah ratusan tahun. Mereka yang menemukan candi ini pun menciptakan legenda tentang pembangunan candi ini yang melibatkan Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Legenda ini pun menjadi sangat populer sehingga semakin meningkatkan daya tarik Prambanan.
Legenda tersebut mengisahkan tentang seorang pria bernama Bandung Bondowoso yang jatuh cinta kepada Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso adalah sosok yang membunuh ayah Roro Jonggrang, Prabu Baka di medan perang. Bandung Bondowoso pun berusaha meminang Roro Jonggrang yang sejatinya tidak berminat dengan lamaran tersebut.
Karena itulah, Roro Jonggrang memberikan syarat yang cukup sulit untuk dipenuhi Bandung Bondowoso, yakni membangun 1000 candi dalam semalam. Bandung Bondowoso berusaha memenuhi permintaannya dengan mengerahkan roh halus. Tengah malam, candi yang terbangun sudah hampir mencapai 1000 dimana hal ini membuat Roro Jonggrang gelisah.
Harganya promo !
Ia pun berusaha membangunkan para gadis di seluruh desa untuk menyalakan obor dan membakar jerami sehingga terkesan terang benderang. Ayam jantan pun berkokok karena mengira hari sudah pagi. Mendengar suara ayam jantan, para roh halus segera meninggalkan pekerjaan dan hal ini membuat Bandung Bondowoso murka. Ia mengutuk Roro Jonggrang yang akhirnya menjadi candi Roro Jonggrang yang berada di dalam kompleks candi tersebut.
Legenda Menarik di Tempat Wisata yang Cantik Candi Prambanan
Tentu saja, legenda ini cukup menarik meskipun belum tentu terbukti kebenarannya. Bahkan, saat ini legenda ini menjadi bahan meme generasi masa kini. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini pun semakin meningkatkan popularitas Prambanan.
Yang terjadi sebenarnya adalah reruntuhan Prambanan ditemukan pada awal tahun 1930 an dimana upaya pemugaran dilakukan. Proses pembangunan kembali berlangsung kurang lebih dua puluh tahun. Kompleks candi yang ada di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman ini pun akhirnya dianugerahi predikat sebagai World Heritage atau warisan budaya yaitu Prambanan Temple Compounds pada tahun 1991.
Memang, kompleks ini tidak hanya terdiri dari satu candi. Beberapa candi selain Prambanan adalah Candi Asu, Candi Sewu, Candi Roro Jonggrang, dan Candi Bubrah. Selain beberapa candi utama tersebut, masih terdapat beberapa anak candi yang dinamai seperti dewa-dewa seperti Candi Wisnu, Candi Brahma, Candi Siwa, dan banyak lagi.
Ketahui Apa yang Ada di Dalam Kompleks Candi
Tentu saja, kita dapat membayangkan bagaimana besarnya kompleks candi ini. Dengan bentuk persegi panjang yang sangat luas, para wisatawan akan disambut dengan halaman luar yang terdiri dari tiga pelataran, yaitu Jaba, Tengahan dan Njeron yang berarti luar, tengah dan dalam.
Kawasan Jaba atau luar adalah kawasan terbuka berbentuk bujur sangkar seluas kurang lebih 400m2. Terlihat pagar batu yang sudah runtuh dimana kawasan Jaba ini kini adalah lahan kosong. Setelah memasuki kawasan Jaba, pengunjung dapat memasuki kawasan Tengahan dengan ukuran yang lebih kecil yaitu kurang lebih 200m2.
PROMO : Paket Tour Jogja ke Lombok.
https://www.parahitatour.com/paket-tour-lombok-plus-pesawat.html
Tengahan memiliki beberapa teras yang memiliki beberapa candi kecil. Setiap teras memiliki puluhan candi dimana terdapat empat teras. Cukup disayangkan karena mayoritas dari candi tersebut sudah tidak terbentuk lagi.
Setelah melewati Tengahan, pengunjung akan memasuki Njeron atau bagian dalam. Bagian ini adalah kawasan dengan letak tertinggi dan dianggap sebagai tempat paling suci. Luas Njeron berkisar pada 100 m2 dan dikelilingi pagar batu. Di kawasan ini juga terdapat beberapa candi meski tidak sebanyak di Tengahan. Beberapa candi yang ada disini adalah Candi Wisnu, Candi Syiwa dan Candi Brahma.
Secara keseluruhan, pengunjung tentunya akan menikmati kecantikan setiap anak candi yang ada. Tetapi, pastikan membawa air minum karena berkeliling candi dapat menguras tenaga. Tetapi, tentunya hal ini tidak sebanding dengan kepuasan melihat-lihat saksi sejarah kuno dari kerajaan Hindu.
Tiket Masuk dan Jam Buka Candi Prambanan
Pengunjung harus mengetahui beberapa syarat untuk memasuki kawasan wisata ini dimana syarat tersebut adalah pengunjung harus sudah melakukan vaksin minimal dosis pertama. Jam operasional Candi Prambanan adalah jam 07.00 hingga 17.00 dimana mayoritas pengunjung memilih untuk datang di pagi hari supaya tidak terlalu panas. Spot-spot foto juga sangat menarik terutama di pagi hari, sehingga disarankan pengunjung datang jam 8 pagi untuk menikmati spot foto secara maksimal.
Seperti halnya beberapa candi di Indonesia, tiket masuk juga berlaku untuk memasuki tempat wisata ini. Tiket masuk ke candi ini adalah Rp 50.000. Dapatkan harga spesial apabila Anda menggunakan jasa www.parahitatour.com . Selain diskon untuk tiket masuk, pengunjung juga mendapat banyak fitur menarik terlebih jika mereka datang bersama rombongan.
Alamat, Lokasi Prambaan
Alamat, lokasi taman nusa berada di kawasan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Alamat dan Lokasi Candi
Berikut ini, alamat dan lokasi Prambanan terletak berada di kawasan:
Alamat | Jl. Raya Solo – Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571 |
Maps | https://goo.gl/maps/aHC2nLopXrqf24CE7 |
Telpon | – |