Pura Blambangan
Bagi kamu yang tertarik pada sejarah dan pesona bangunan kuno, Pura Agung Blambangan adalah destinasi yang sempurna. Terletak di kecamatan Muncar dengan jarak kurang lebih 30 kilometer dari Banyuwangi, pura ini menjadi rumah bagi peninggalan purbakala “Umpak Songo” dan pelabuhan ikan Muncar. Dalam geografisnya, memang saling berdekatan dengan pura tersebut.
Pura ini merupakan pusat perhatian bagi umat Hindu dari berbagai daerah. Bahkan sering digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara Kuningan, sebuah perayaan penting dalam agama Hindu yang menandakan kemenangan dharma.
Pentingnya Pura Agung dalam kehidupan umat Hindu di Indonesia tidak dapat disangkal. Selain menjadi situs bersejarah, pura ini juga dianggap sebagai tempat suci yang disakralkan. Tak hanya umat Hindu dari pulau Jawa yang mengunjungi untuk tujuan religius, tetapi banyak dari para wisatawan asing yang ingin menikmati keelokan arsitektur pura tersebut.
Pura Blambangan di Banyuwangi
Pura Agung Blambangan yang terletak di daerah selatan Banyuwangi adalah desitinasi wisata yang belum banyak diketahui wisatawan luar Banyuwangi. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan dari Alun-Alun Banyuwangi jika kamu menggunakan kendaraan pribadi sendiri.
Bagi kamu yang berasal dari Bali dan ingin mengunjungi pura ini, alternatif lain adalah menggunakan kapal dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang. Setelah tiba di Pelabuhan, kamu dapat melanjutkan perjalanan dengan kendaraan pribadi selama sekitar 1 jam 15 menit.
Untuk lokasi tepat dari pura Agung Blambangan berada di desa Blambangan, Muncar, Tembokrejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68472. Pura ini menyambut kamu 24 jam sehari, jadi kami pastikan kamu dapat mengunjungi kapan pun yang sesuai dengan jadwal liburanmu. Hal yang lebih menggembirakan lagi, tiket masuk ke tempat ini adalah gratis!
Jejak Sejarah dan Keajaiban Sumur Suci Pura Blambangan Banyuwangi
Sejarah Pura Agung Blambangan memiliki akar yang dalam dan penuh misteri. Kisahnya dimulai ketika umat Hindu di Umpak Songo merasa perlunya memindahkan tempat ibadah mereka yang mulai terasa kurang memadai mengingat jumlah umat bertambah terus.
Pada tahun 1967, keluarga umat Hindu melakukan pencarian lokasi pengganti yang tidak jauh dari Umpak Songo. Di sebidang lahan kosong, mereka memulai proses penggalian. Saat proses penggalian berlangsung, mereka menemukan sebuah sumber mata air atau sumur yang dipercayai memiliki hubungan erat dengan sejarah Umpak Songo.
Keyakinan masyarakat Hindu setempat bahkan menyatakan bahwa sumur ini adalah peninggalan Kerajaan Blambangan. Kejadian yang lebih luar biasa terjadi beberapa tahun kemudian, ketika umat Hindu sedang merencanakan perluasan jeroan dan pelataran pura. Saat melakukan penggalian untuk membangun kori agung atau pintu utama pura, muncul kembali sumber air dari dalam tanah.
Sumber mata air Pura Blambangan
Air ini menyembur kuat, mengalir dengan kekuatan yang mengejutkan. Uniknya, ada dua sumber air muncul, tetapi satu di antaranya tertutup karena posisinya berada persis di tengah bangunan kori agung yang sedang dibangun. Sementara itu, satu sumber air lainnya muncul di bagian luar pura, di jaba pura. Lima sumber air yang muncul di dalam kawasan Pura Agung Blambangan ini dianggap memiliki aura suci.
Mereka tidak hanya menjadi bagian penting dalam ritual keagamaan, tetapi juga diyakini memiliki kekuatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan berbagai hal lainnya. Misteri semakin menggelayut ketika sumur-sumur ini menjadi objek suci yang harus dijaga dengan baik. Setiap kali bangunan baru dibangun pada area sekitar pura, sumur-sumur ini selalu muncul kembali.
Kori Agung Pura Blambangan
Ketika kori agung dibangun, dua sumur baru ditemukan. Bahkan pada saat wantilan dibangun sekitar tahun 1993-1994, dua sumur lainnya tiba-tiba muncul. Sehingga kini ada total tujuh sumur suci yang telah ditemukan dalam sejarah Pura Agung Blambangan.
Keberadaan sumur-sumur ini bukan hanya menjadi bagian integral dari sejarah pura Blambangan, tetapi juga menghidupkan kisah mistis yang selalu menarik para peziarah dan pengunjung. Ini telah menjadi saksi bisu dari hubungan antara ini dengan sejarah kuno Blambangan, bahkan menjadi sebuat tempat misteri air suci yang terus mengalir sebagai sumber kekuatan dan keajaibannya.
Aturan yang Harus Dipatuhi Selama Berada di Kawasan Pura Agung Blambangan
Pura Agung Blambangan adalah tempat ibadah suci yang sangat dihormati oleh umat Hindu, sekaligus menjadi objek wisata religi yang menarik untuk dikunjungi. Bagi para wisatawan yang berencana mengunjungi Pura ini, terdapat beberapa aturan yang harus diikuti. Salah satunya adalah pakaian yang sopan dan mengenakan kain selendang yang diikatkan ke pinggang.
Keberadaan Pura Agung Blambangan telah menjadi simbol keagamaan yang sangat penting bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, pengunjung diharapkan untuk menghormati tradisi dan nilai-nilai keagamaan yang ada di sekitarnya. Melanggar aturan berpakaian yang telah ditetapkan dapat dianggap sebagai tindakan kurang sopan dan tidak hormat terhadap tempat suci ini.
Selain aturan berpakaian, pengunjung juga diingatkan untuk menjaga perilaku yang baik ketika berada di dalam lingkungan pura. Tindakan tercela, seperti berbicara dengan suara keras, merokok, atau melakukan hal-hal yang tidak pantas, sangatlah dilarang. Semua ini bertujuan untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di area Pura.
Dalam kunjunganmu ke Pura Agung ini, penting untuk selalu mengingat nilai-nilai keagamaan dan budaya yang ada. Dengan begitu, kamu akan dapat merasakan keindahan spiritual dan keberadaan tempat suci ini dengan penuh rasa hormat.
Informasi Jam Operasional
Pura Agung Blambangan bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga tujuan wisata religi yang memikat banyak pengunjung, terutama umat Hindu Bali. Pura ini memegang predikat sebagai pura terbesar di Kota Banyuwangi dan bahkan di seluruh Pulau Jawa. Nama “Blambangan” itu sendiri memiliki akar sejarah yang erat dengan kerajaan Blambangan yang menganut agama Hindu.
Kerajaan Blambangan memiliki hubungan yang mendalam dengan budaya Hindu Bali, hingga menciptakan pondasi bagi keberadaan pura ini. Pura Agung Blambangan telah berdiri dengan megahnya selama lebih dari 40 tahun bersamaan dengan perayaan piodalan pura Blambangan.
Hal ini menjadikannya salah satu tempat ibadah umat Hindu tertua yang masih berdiri kokoh hingga hari ini. Tak heran, banyak warga dari Bali yang rutin datang untuk beribadah dan merasakan kekhidmatan di tempat ini.
Menariknya, Pura Agung Blambangan tidak mengenakan biaya masuk bagi para pengunjung yang datang. Kamu dapat mengunjungi pura ini tanpa khawatir akan ongkos masuknya. Untuk jam operasional pura ini sangat fleksibel, buka mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore setiap hari. Fleksibel waktu ini memberikan peluang bagi kamu atau siapa pun yang ingin datang dan merasakan keindahannya.
Alamat, Lokasi
Alamat, lokasi pura taman saraswati ubud berada di kawasan Blambangan, Muncar, Banyuwangi.
Alamat | Blambangan, Muncar, Dusun Krajan, Tembokrejo, Kec. Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68472 |
Maps | https://maps.app.goo.gl/HhDLRivkhGVDXKAU9 |
Telpon | – |
Akhir Kata
Berwisata ke tempat religi selalu meninggalkan pengalaman berbeda, tidak mengecualikan untuk kamu yang datang ke Pura Agung Blambangan, Banyuwangi. Khusus bagi penganut agama Hindu, ini merupakan tempat wisata religi yang sangat cocok untuk dikunjungi. Wawasan yang akan didapatkan pasti semakin bertambah, selain dari membaca informasi yang sudah kami bagikan dalam artikel ini.