Pura Gunung Kawi yang Sakral dan Bersejarah
Pura Gunung Kawi – Sebagai umat Hindu, Bali mungkin menjadi salah satu tempat yang sakral dan bersejarah. Hal ini karena mayoritas penduduk Bali memeluk agama Hindu sejak dahulu. Kemudian, secara alami banyak dibangun pura sebagai tempat ibadah umat setempat. Untuk itulah, Bali memiliki banyak pura yang sakral yang kaya akan sejarah, termasuk Pura Gunung Kawi yang ada di Tampak Siring dan Sebatu.
Jika anda datang dari arah Pura Tampaksiring menuju arah ke daerah Denpasar, anda akan menemukan keberadaan objek wisata Pura Gunung Kawi ini berada di sisi sebelah kiri jalan tak jauh dari Pura Tampak Siring. Dan selama perjalanan anda akan menemukan masyarakat yang sedang ber-aktivitas seperti perdagangan maupun masyarakat yang akan berangkat menuju daerah persawahan/ perkebunan untuk bekerja.
Pura Kahyangan Jagad yang di Dua Lokasi
Dalam kepercayaan umat Hindu di Bali, setiap pura yang ada di sana memiliki fungsi masing-masing yang dibedakan dari segi fisik dan spiritualnya. Lebih lanjut, pembagian jenis-jenis pura ini disesuaikan dengan poros suci kaja-kelod, yang dimulai dari gunung sebagai refleksi dunia para dewa, dataran subur sebagai dunia manusia, pun dilanjutkan dengan pantai, dan lainnya.
Dimulai dari gunung sebagai refleksi dunia para dewa, maka pura yang dibangun di atas gunung disebut dengan Pura Kahyangan Jagad. Sifat dari pura ini adalah universal, artinya semua umat boleh melakukan ibadah di pura tersebut. Di Bali sendiri, banyak terdapat pura jenis ini, yang juga masing-masing memiliki sejarah yang panjang. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai bukti sejarah keagamaan di Bali.
Baca selanjutnya :
- Pura Besakih: Sejarah, Keunikan dan Rute Menuju Pura Besakih
- Pura Uluwatu
- Pura Segara Ulun Danu Batur
Sesuai dengan kepercayaan bahwa gunung sebagai tempat yang sakral, maka bangunan pura biasanya dibangun tepat di atas lereng gunung. Ini berhubungan erat dengan gunung sebagai tempat tinggal para dewa juga. Di Kabupaten Gianyar, ada Pura Kahyangan Jagad yang berada di dua lokasi, yaitu Pura Gunung Kawi di Tampak Siring dan Sebatu. Selanjutnya, kedua pura tersebut disebut sebagai Pura Kahyangan Jagat Gunung Kawi.
Penamaan Gunung Kawi sendiri diambil dari kata ‘gunung’ dan ‘kawi’. Gunung yang berarti pegunungan, karena kedua lokasi pura berada di daerah pegunungan. Serta kawi yang berarti dipahat. Jika di Tampak Siring, pura merupakan candi yang dipahat di di atas gunung, maka di sebatu, pura dibangun di atas pegunungan dengan membangun area yang dijadikan tempat pemujaan yang sakral.
Pura Kahyangan Jagat Gunung Kawi di Tampak Siring
Lokasi pertama Pura Kahyangan Jagad Gunung Kawi yaitu di Tampak Siring, dimana pura ini juga biasa disebut dengan Candi Gunung Kawi. mengapa begitu? Karena pura ini berbentuk candi yang dipahat di dinding tebing. Lokasinya berada di sebuah lembah, sehingga ketika menuju kesana harus menuruni ratusan tangga terlebih dahulu.
Sesuai dengan tulisan yang ada pada pahatan candi, pura ini diketahui mulai dibangun pada abad ke-11 M pada masa pemerintahan Raja Udayana. Oleh karena itu pula, pura ini disebut-sebut sebagai tempat meditasi raja tersebut pada masanya. Apalagi, ada cerita masyarakat yang menyatakan bahwa istri raja, Sri Guna Priya Dharma Patni, tinggal di Pura Gunung Kawi tersebut.
Baca Juga !
Paket tour Bali dengan tiket pesawat.
Namun, ada versi cerita lain tentang pembangunan pura ini. Yaitu pembangunan pura tersebut dilakukan oleh Kebo Iwa, seseorang yang dikenal sakti pada masanya. Diceritakan bahwa orang tersebut mematahkan kuku-kukunya yang kuat dan tajam pada dinding tebing dan membentuk gugusan candi yang indah dalam waktu semalam.
Terlepas dari cerita masyarakat mengenai sejarah gunung kawi pembangunan pura tersebut, keunikan dan kesakralan dari pura tersebut tetap terjaga hingga saat ini. Lingkungan pura tersebut dikelilingi oleh suasana alam yang masih asri dan rimbun. Ada pula sungai yang mengaliri tempat sakral tersebut, menjadikan gemercik air sebagai latar belakang suara yang indah bagi pengunjung.
Area pura terbagi menjadi dua kompleks yang dipisahkan oleh aliran sungai. Kompleks candi pertama terletak di sebelah barat sungai dan menghadap timur, berjumlah empat buah candi. Sedangkan, kompleks yang kedua di sisi timur sungai dan menghadap ke barat. Kompleks candi kedua ini memiliki kolam pemandian yang ada pancurannya.
Pemandangan pura ini sangat menakjubkan, kombinasi sempurna dari pahatan candi luar biasa yang menempel di dinding dan juga alam sekitar yang masih asri. Pahatan-pahatan yang menempel di dinding Pura Gunung Kawi tersebut membentuk ruang-ruang lengkung, yang kemudian juga melindungi dari kemungkinan rusak akibat erosi. Sekeliling candi juga ada areal persawahan yang hijau dengan bentuk yang menurun.
Lebih lanjut, di dalam kompleks candi bagian barat terdapat ruang pertapaan yang dipahat di dalam tebing dengan pelataran dan ruangan kamar berjendela di dalamnya. Sehingga sirkulasi udara dan sinar matahari tetap bisa masuk. Tempat ini yang diasumsikan sebagai tempat meditasi atau pertemuan pada zaman dahulu.
Selain kedua kompleks candi tersebut, ada pula tempat pertapaan Geria Pedanda dan gapura yang masih termasuk ke dalam situs tersebut. Dimana tempat pertapaan ini disebut pula sebagai ‘rakryan’ atau tempat persemayaman pejabat tinggi kerajaan pada zaman dahulu. Namun, ada pula beberapa tempat yang belum selesai sepenuhnya.
Walaupun begitu, masih banyak pengunjung yang datang untuk menikmati bangunan candi maupun suasana alam sekitar yang menakjubkan. Mereka bisa sekaligus menyusuri sejarah tempat sakral ini dan dimanjakan dengan ketenangan yang segar dari pemandangan alam sekitar situs yang masih terjaga.
Baca juga !
Paket Tour Bali harga murah.
Pura Kahyangan Jagat Gunung Kawi di Sebatu
Pura Kahyangan Jagat Gunung Kawi yang kedua berlokasi di Sebatu. Dikelilingi oleh pohon-pohon rindang, Pura Gunung Kawi ini juga memiliki kolam yang jernih dan terawat. Dengan kondisi alam di sekitarnya, pura ini ditata sedemikian rupa sebagai bentuk memulyakan anugerah yang sudah diberikan oleh Hyang Widi dalam bentuk manifestasinya sebagai Hyang Wisnu.
Sejarah panjang pura ini dimulai dari 1300 – 1500 SM yang lalu ketika Rishi Markandeya, seorang penyebar Agama Hindu, memerintahkan pembangunan area ini sebagai tempat pemujaan Dewa Wisnu. Yang kemudian pura ini digolongkan sebagai Pura Dhang Kahyangan yang bisa dikunjungi semua umat.
Lingkungan pura ini terdiri dari tiga bagian, yaitu Jeroan, Jaba Tengah, dan Jaba Pura. Yang mana pada bagian Jaba Pura atau halaman bagian luarnya terdapat pemandian umum yang banyak dikunjungi orang. Pemandian ini berbentuk kolam luas yang jernih dengan beberapa pancuran, biasanya digunakan untuk mandi.
Ada pula kolam yang berisi ikan koi yang beragam dan dirawat secara hati-hati. Bahkan ada larangan untuk tidak menangkap ikan-ikan tersebut. Selain itu, di Jaba Pura juga ada aula serbaguna yang digunakan sebagai tempat berkumpul warga setempat atau tempat beristirahat para pengunjung.
Banyak pengunjung datang untuk menikmati suasana tenang dan asri dari Pura Gunung Kawi ini. Sejak tahun 1970-an, pura ini mulai dijadikan destinasi wisata bali yang menarik untuk dieksplorasi. Apalagi sejarahnya yang panjang dan juga lingkungan pura yang masih asri dan terawat yang menjadi poin utama menarik pengunjung.
Kedua Pura Kahyangan Jagat tersebut sama-sama memiliki pesona menakjubkan yang menarik banyak orang untuk mengunjunginya. Namun, ada aturan khusus untuk para pengunjung yang hendak datang kesana. Sebaiknya menggunakan pakaian yang sopan, atau jika tidak bisa membeli terlebih dahulu sebelum masuk. Tidak lupa juga menyiapkan biaya tiket untuk masuk ke situs tersebut.
Lokasi menuju Pura Gunung Kawi
Alamat | Sebatu, Tegallalang, Gianyar Regency, Bali 80511 |
Maps | https://maps.app.goo.gl/xa5QBUGn1a4zZd2NA |
Telpon | – |
Rute Menuju Gunung Kawi Sebatu
Sedangkan rute menuju pura Sebatu dari bandar udara I Gusti Ngurah Rai, yaitu:
Harga tiket masuk Objek Wisata
Tiket Masuk | Tarif |
---|---|
Pengunjung domestik | Rp. 30.000,00 |
Pengunjung mancanegara | Rp. 50.000,00 |
Kendaraan Roda Dua | Rp. 5.000,00 |
Kendaraan Roda Empat | Rp. 10.000,00 |
Objek wisata diseputaran lokasi Gunung Kawi
Di daerah ini, ada beberapa objek wisata yang bisa anda dapatkan sembari melewati perjalanan dari destinasi sebelumnya. Anda bisa mampir menuju objek wisata Pura Tampak Siring yang terkenal dengan mata air suci dan juga istana presiden. Selain itu anda juga bisa mampir menuju Oka Agricultur untuk mencicipi minuman hangat khas bali yang sering di kunjungi oleh para wisatawan yang sedang menggunakan paket bulan madu ubud.
Selain itu anda juga bisa sewa kendaraan seperti Toyota Avanza untuk perjalanan wisata anda bersama pasangan atau rekan liburan anda, dimana sewa mobil di bali sudah termasuk supir dan BBM juga banyak diminati oleh para wisatawan karena anda akan lebih mudah, praktis dan tentunya lebih hemat untuk anda yang ingin tour ke bali dengan harga murah.